Alat Pemeriksaan Rontgen dan Fungsinya

0
1450

Ketika anda pergi ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan, terutama pemeriksaan menyeluruh. Anda pasti tidak asing lagi dengan sinar rontgen atau biasa disebut dengan x-ray. Di Indonesia sendiri masyarakat lebih mengenal dengan sebutan rontgen. Ditemukan oleh seorang Fisikawan Jerman bernama Wilhelm Roentgen, tepatnya pada tanggal 8 November 1899. Alatini mampu menembus bagian tubuh manusia tanpa dilakukan pembedahan atau disebut sebagai metode non invasif. Sehingga dunia kedokteran merasa sangat terbantu dengan temuan ini, dan Roentgen akhirnya dianugerahi Nobel pada tahun 1901.

Baca juga : Daftar Alat Medis Habis Pakai

Pemeriksaan rontgen sendiri merupakan salah satu pemeriksaan penunjang dari penegakan diagnosis, di samping pemeriksaan laboratorium. Rontgen dilakukan untuk melihat apakah ada permasalahan yang terjadi pada bagian dalam tubuh khususnya area fisik. Kondisi penyakit yang membutuhkan periksa pemeriksaan rontgen diantaranya adalah kanker tulang, penyakit paru-paru, masalah pencernaan, pembesaran jantung, batu ginjal serta penyakit lainnya.

Rontgen dan Sinar Radiasi

Hasil gambar untuk rontgen

Berbeda dengan alat lainnya, Rontgen hanya menggunakan sedikit radiasi sehingga jumlah ekspor Sinar masih dianggap aman untuk orang dewasa. Sedangkan untuk ibu hamil dan janin didalam Rahim, biasanya ibu hamil melaksanakan pemeriksaan radiologi, sehingga menjadi lebih aman. Jika penyakit yang lebih parah terjadi pada ibu hamil, maka beberapa dokter memutuskan untuk memberikan MRI karena metode tersebut tidak memberikan sinar radiasi yang dapat mengganggu janin.

Selain itu beberapa kondisi pemeriksaan rontgen ada yang memerlukan penelanan atau penyuntikan zat kontras. Agar pada hasil foto daerah yang diinginkan dapat terlihat dengan jelas. Kontras yang biasanya digunakan adalah jenis iodin. Sayangnya bahan ini dapat menimbulkan reaksi alergi seperti halnya kemerahan pada kulit gatal, dan mual dan pada kasus yang sangat jarang terjadi adanya shock anafilaktik, hipotensi dan juga serangan jantung. Namun jika penyakit pasien diderita tidak terlalu parah umumnya para dokter tidak memerlukan tambahan iodin ini dan langsung memeriksakan menggunakan x-ray atau rontgen.

Cara Kerja Rontgen

Hasil gambar untuk rontgen

Cara kerja foto rontgen sendiri sangat mudah, karena banyak digunakan oleh para dokter. Lewat hasil rontgen inilah dokter akan mengetahui bagaimana kondisi kesehatan paru-paru jantung dan bagian lainnya. Dari foto rontgen juga dapat di lihat keadaan tulang tulang apakah ada yang patah bengkok atau mengalami ketidaknormalan. Tidak seperti pada foto umumnya foto rontgen menggunakan sinar-x sebagai pemantul cahaya.

Namun tidak seperti cahaya lampu yang dapat bersinar terang, sinar ini tidak dapat kita lihat dengan mata telanjang untuk memotret bagian dalam tubuh. Seseorang harus berada di antara tempat penyimpanan film dan tabung yang memancarkan sinar X tersebut. Sinar-x ini akan mencoba menembus kulit dan bagian tubuh lainnya kecuali tulang, dan bayangan sinar ini kemudian direkam dalam sebuah film yang nantinya dapat dicuci ataupun dicetak.

Artikel terkait :

Kesulitan pada sinar X-ray, dapat melintasi obyek yang relatif tebal tanpa banyak diserap atau tersebar . Untuk alasan ini sinar-X secara luas digunakan untuk gambar bagian dalam obyek visual buram. Sedangkan untuk kemudahan, dengan rontgen kita dapat mendeteksi penyakit-penyakit dalam secara mudah. Namun anda tetap tidak dapat menggunakan rontgen berlebihan terutama dalam memanfaatkan sinar X pada pemeriksaan rontgen.

Baca juga: Alat Cek Gula Darah dan Penggunaannya

Itulah deretan pengertian serta cara kerja rontge dan x-ray. Bagi anda yang tertarik memilikinya jangan takut karena anda bisa langsung membelinya di Ciptamedika.com yang menyediakan rontgen berbagai merk dan tipe sesuai kebutuhan dan juga harga yang tentu saja sesuai di kantong.