Linen dan Penggunaanya dalam Rumah Sakit

0
2895

Dalam rumah sakit sendiri, sebenarnya tidak hanya terdiri dari dokter dan juga pasien. Namun banyak bidang yang mendukung agar Rumah Sakit dapat berjalan dengan baik, salah satunya adalah sterilisasi alat dan bahan pendukung seperti linen. Dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai kain putih yang biasanya menjadi ciri khas sebuah rumah sakit.

Baca juga :

Pengertian Linen

Hasil gambar untuk linen rumah sakit

Linen termasuk alat kesehatan non medis yang vital karena banyak digunakan oleh pasien dan juga tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit. Oleh karena itu pengelolaan dari linen sendiri harus dilaksanakan dengan baik dan juga maksimal. Mengingat barang tersebut bisa saja menularkan penyakit yang berasal dari pasien dan bisa mengkontaminasi pasien lainnya, atau orang sehat yang sedang berkunjung ke rumah sakit seperti halnya keluarga pasien atau tim tenaga kesehatan.

Linen umumnya terbagi menjadi dua jenis, yakni linen kotor terinfeksi dan juga linen kotor tidak terinfeksi. Untuk linen kotor terinfeksi merupakan linen yang sudah terkontaminasi dengan shigella atau sekresi dan ekskresi, HBV, HIV jika terdapat noda darah atau cairan lainnya dan infeksi yang dapat berbahaya bagi tubuh.

Selain itu linen kotor terinfeksi juga umumnya digunakan oleh pasien yang sedang di isolasi akibat wabah atau penyakit endemik. Salah satunya adalah penyakit SARS yang dimasukkan ke dalam kantong dengan segel yang terdapat terlarut di air dan kembali ditutup dengan kantong luar, berwarna kuning bertuliskan infeksi linen kotor ini harus ditangani dengan segera. Terutama jika ruangan tersebut akan digunakan oleh pasien selanjutnya.

Sedangkan untuk linen kotor tidak terinfeksi, merupakan sebuah jalinan yang tidak terkontaminasi oleh darah cairan tubuh ataupun feses yang berasal dari pasien lainnya secara rutin. Meskipun mungkin linen yang diklasifikasikan dari seluruh pasien berasal dari sumber ruang isolasi yang terinfeksi sebelum proses pencucian dimulai. Peran pengelolaan linen di rumah sakit sangatlah penting semua harus dilakukan secara terencana dan juga sesuai dengan prosedur nya.

Alur Pembersihan Linen

Hasil gambar untuk linen rumah sakit

Alur penggantian dan pembersihan linen diantaranya adalah, penerima aliran kotor, penimbangan, pemilahan, proses pencucian, pemerasan sortir noda, pengeringan, penyetrikaan, sortir linen rusak. Serta mengepak dan juga mengemasnya. Setelah itu pihak yang bekerja di bidang linen ini akan menyimpan atau mendistribusikan ke unit yang membutuhkan sebagai salah satu bahan yang mendukung sebuah rumah sakit.


Baca juga : Alat Endoskopi, fungsi dan kegunaannya

Nah berikut ini ada beberapa barang atau benda yang ada di rumah sakit yang sering kali masuk ke dalam jenis linen sehingga harus diganti secara berkala terutama jika barang-barang ini sudah digunakan oleh pasien sebelumnya :

  1. Sprei atau laken.
  2. Steek Laken.
  3. Boven laken
  4. Perlak / Zeil
  5. Sarung bantal dan Sarung guling.
  6. Selimut.
  7. Alas kasur.
  8. Bed cover.
  9. Tirai atau gorden.
  10. Kain penyekat atau scherm
  11. Kelambu.
  12. Taplak .
  13. Barak schort (tenaga kesehatan dan pengunjung)
  14. Celemek, topi dan lap.
  15. Baju pasien.
  16. Baju operasi.
  17. Kain penutup (tabungan gas, troli dan alat kesehatan lainnya)
  18. troli. Macam- macam doek.
  19. Popok bayi,
  20. baju bayi,
  21. kain bedong,
  22. gurita bayi.
  23. Steek laken bayi.
  24. Kelambu bayi.
  25. Laken bayi.
  26. Selimut bayi.
  27. Masker.
  28. Washlap.
  29. Handuk.
  30. Linen untuk operasi (baju, celana, jas, macam-macam laken, topi, masker, doek, sarung kaki, sarung meja mayo, alas meja instrumen,mitela, barak schort)
  31. Dan masih banyak lagi