Tes Buta Warna dan Cara Menggunakannya

0
1550

Tes buta warna adalah cara yang bisa kita lakukan untuk mengetahui apakah kita mengalami kelainan buta warna atau tidak. Hal ini perlu dilakukan karena sebuah fakta menunjukkan bahwa banyak penderita buta warna yang tidak menyadari kelainan yang dimilikinya.

Buta warna adalah sebuah kelainan pada mata sehingga penderitanya mengalami kekurangan dalam melihat warna. Hal ini disebabkan oleh adanya gangguan pada sel kerucut yang terdapat pada retina mata.

Gangguan ini mengakibatkan penderita berkurang sensitifitas nya terhadap warna-warna tertentu, seperti Hijau/Merah serta Biru/Kuning. Itulah mengapa kelainan ini disebut juga sebagai defisiensi warna.

Sebuah statistik menunjukkan bahwa setiap 8 dari 100 orang laki-laki, serta 1 dari 200 wanita mengalami kelainan buta warna. Atau dengan kata lain, jika dihitung ada sekitar 300 juta orang diseluruh dunia yang menderita kelainan ini.

Artinya, peluang seseorang mengalami difisiensi warna terbilang cukup besar. Untuk itulah tidak ada salahnya kalau kita mencoba menjalani tes buta warna untuk meyakinkan bahwa kita bukan termasuk salah satu dari 300 juta orang tadi.

Apa itu buta warna?

Hasil gambar untuk buta warna

Orang dengan buta warna melihat warna yang berbeda dengan orang normal. Jika orang normal melihat benda berwarna merah, orang dengan buta warna akan melihat benda tersebut dengan warna lain, mungkin hijau, biru, kuning, atau warna lainnya.

Buta warna terjadi karena ada kesalahan pada retina. Retina mata bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi cahaya yang didapat oleh mata ke otak, sehingga Anda bisa melihat warna. Namun, pada orang buta warna terdapat komponen sel kerucut (sel pada retina yang bertugas mendeteksi warna) yang hilang atau tidak berfungsi.

Perlu Anda ketahui, sel kerucut terkonsentrasi di dekat pusat penglihatan. Sel kerucut ini terdapat dalam tiga jenis, yaitu sel untuk melihat warna merah, hijau, dan biru. Jika salah satu komponen tersebut ‘cacat’, maka seseorang akan sulit membedakan warna. Biasanya orang dengan buta warna tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, misalnya antara hijau dan merah. Buta warna bisa terjadi pada tingkat ringan sampai parah, tergantung masalah yang terjadi pada sel kerucut di retina.

Seperti apa tes buta warna?

Hasil gambar untuk buta warna

Untuk mengetahui apakah Anda buta warna atau tidak, biasanya Anda dihadapkan pada gambar berwarna yang membentuk pola (seperti gambar di atas). Tes ini dinamakan dengan tes penglihatan warna Ishihara. Tes ini pasti sering Anda temui. Sesuai dengan namanya, penemu tes ini adalah Shinobu Ishihara, seorang ophthalmologist dari Jepang, pada tahun 1917.

Tes Ishihara merupakan tes skrining untuk mendeteksi apakah seseorang mengalami masalah buta warna atau tidak. Saat menjalankan tes ini, Anda biasanya dihadapkan dengan buku yang berisi pola lingkaran (piringan) dengan banyak titik berbagai warna dan ukuran di dalamnya. Dalam satu buku Ishihara biasanya terdapat 14, 24, atau 38 gambar lingkaran atau piringan berwarna. Piringan berwarna ini biasanya disebut dengan pseudoisochromatic. Arti dari istilah tersebut adalah titik-titik berwarna dalam pola yang pertama kali terlihat sama (iso) dalam warna (chromatic), tetapi kesamaan itu palsu (pseudo).

Titik-titik berwarna dalam satu lingkaran disusun sedemikian rupa sehingga di dalamnya terbentuk angka. Warna titik-titik kecil dalam lingkaran tersebut pun disajikan hampir menyerupai, sehingga orang dengan buta warna akan salah menebak pola angka yang tersembunyi karena sulit membedakan warna pada gambar tersebut. Orang dengan penglihatan normal mungkin dapat menemukan angka tersembunyi di dalam lingkaran dengan mudah. Namun, orang dengan buta warna akan melihat angka yang berbeda dengan orang berpenglihatan normal.