Elektroensefalografi (Electroencephalography) atau EEG adalah ilmu yang mempelajari untuk merekam aktivitas otak, misalnya untuk melihat gelombang otak atau aktivitas listrik otak. Studi EEG adalah studi yang paling penting dalam diagnosis epilepsi.
Sel-sel otak bekerja dengan berkomunikasi satu sama lain melalui impuls listrik. Ketika fungsi otak terganggu, impuls yang dihasilkan berbeda. Perbedaan ini di deteksi oleh EEG.
Siapa yang Membutuhkan Elektroensefalografi?
Elektroensefalogram atau EEG ini bertujuan untuk bisa mendeteksi adanya kelainan yang terjadi pada aktivitas listrik yang ada di otak. Umumnya, EEG ini digunakan untuk bisa mendiagnosis sejumlah kondisi, seperti halnya:
Penyakit epilepsi atai gangguan kejang
Cedera otak
Peradangan otak atau ensefalitis
Tumor otak
Ensefalopati atau gangguan fungsi otak
Gangguan ingatan
Gangguan tidur
Stroke
Demensia
Apa yang Harus Dipersiapkan Sebelum Melakukan EEG?
Dokter Anda biasanya akan memberi tahu Anda apa yang harus Anda lakukan sebelum melakukan tes ini. Anda juga dapat makan dan minum secara normal, kecuali dokter Anda memberi tahu Anda sebaliknya.
Namun, beberapa hal yang harus Anda lakukan sebelum pemeriksaan EEG, antara lain:
- Pasien di minta untuk mencuci rambutnya pada malam sebelum pemeriksaan.
- Pasien tidak boleh menggunakan produk rambut seperti gel atau semprotan pada hari pemeriksaan.
- Beritahu dokter Anda tentang semua obat-obatan yang sedang Anda pakai.
- Hindari makanan atau minuman berkafein setidaknya delapan jam sebelum EEG.
- Dalam beberapa kasus, seperti pasien anak-anak, Anda mungkin diberikan anestesi untuk membuat Anda tetap tenang dan tertidur selama tes.
- Anda juga dapat membawa penutup kepala (topi) atau sisir, mengingat kulit kepala Anda nantinya akan diolesi semacam gel untuk menempelkan elektroda. Bahkan setelah di bersihkan, kulit kepala Anda mungkin terasa lengket dan rambut Anda mungkin terasa kusut.
Bagaimana Elektroensefalografi Dilakukan?
Sebuah studi EEG dilakukan dengan beberapa elektroda yang melekat pada kulit kepala. Elektroda adalah penghantar listrik yang dapat mengirimkan informasi dari otak ke mesin sehingga informasi tentang arus listrik otak dapat terekam dan terukur.
Pemeriksaan EEG biasanya memakan waktu sekitar 30-60 menit. Pemeriksaan EEG meliputi:
- Pasien akan di minta berbaring di sebuah tempat tidur ataupun kursi khusus
- Dokter mengukur ukuran kepala dan menandai tempat pemasangan
- Tempat elektroda terolesi krim khusus.
- Selama penelitian, elektroda bekerja dengan mentransmisikan data aktivitas listrik otak ke mesin perekam.
- Sebuah mesin mengubah aktivitas listrik menjadi bentuk gelombang terstruktur yang tampil pada layar komputer.
- Dokter dapat meminta pasien untuk melakukan beberapa hal selama pemeriksaan, seperti memejamkan mata, menarik napas dalam-dalam atau melihat rangsangan ringan.
- Ketika tes selesai, teknisi medis melepaskan elektroda dari kulit kepala pasien.
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Pemeriksaan EEG?
Di akhir pengujian, teknisi melepaskan elektroda dan membersihkan kepala. Anda mungkin merasa kulit kepala Anda agak lengket dan kotor. Yang terbaik adalah mencuci rambut Anda ketika Anda sampai di rumah.
Selain itu, tidak ada hal khusus yang perlu Anda lakukan setelah pemeriksaan elektroensefalografi. Anda dapat kembali ke aktivitas normal Anda. Pasien yang terbius sebelum EEG harus tetap beristirahat dan tidak mengemudi untuk sementara waktu sampai efek obat benar-benar hilang.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Hasil Elektroensefalografi Tidak Normal?
Hasil EEG abnormal karena oleh salah satu kondisi berikut:
- Epilepsi atau gangguan kejang lainnya
- Perdarahan otak
- Gangguan tidur
- Pembengkakan otak (ensefalitis)
- Tumor
- Kematian jaringan akibat stroke
- Pendarahan atau penggunaan obat yang berlebihan.
- Cedera kepala
Inilah informasi alat medis Elektroensefalografi atau EEG yang bisa Anda ketahui. Jika Anda ingin mendapatkan berbagai alat media untuk Rumah Sakit ataupun Klinik maka bisa dengan mudah Anda dapatkan di PT. Cipta Medika.