Ketika anda mengunjungi rumah sakit, salah satu alat yang selalu ada di dekat dokter adalah stetoskop ini. Anda dapat melihat benda ini melingkar pada bagian leher dokter ataupun berada pada genggaman tangannya. Stetoskop merupakan alat yang membantu dokter ataupun tenaga medis untuk mengetahui dan mendiagnosa penyakit yang ada di dalam tubuh pasien. Dan ternyata jenis stetoskop ternyata berbeda-beda tergantung dengan keperluan dari pengguna.
Jenis-Jenis Stetoskop
Manfaat stetoskop dapat lebih mudah untuk mendengar suara dan ritme dari organ tubuh pasien. Dan dapat membantu untuk mengetahui organ tubuh yang tidak normal. Pada kondisi pasien dapat terbilang sangat membantu tenaga kerja. Kini terdapat banyak jenis stetoskop yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
1. Stetoskop Akustik
Jenis stetoskop yang pertama ini merupakan stetoskop yang paling umum para tenaga medis menggunakannya. Cara kerja stetoskop akustik ini adalah ketika diafragma yang berada di ujung stetoskop menyentuh kulit pasien. Suara dari organ tubuh pasien tersebut akan menggetarkan diafragma. Nantinya akan menciptakan tekanan gelombang akustik yang akan tersalurkan menuju earpiece melalui tubing. Penemuan pertama stetoskop ini yaitu Sprague dan Rappaport pada awal abad ke-20. Stetoskop ini memiliki kelemahan yaitu suaranya rendah membuat dokter sulit mendiagnosis penyakit pasien.
2. Stetoskop Elektronik
Karena penggunaannya lebih mudah dan hasil suara yang jauh lebih kuat dan lebih jelas jika mencoba membandingkannya dengan stetoskop akustik. Jenis stetoskop elektronik ini lebih banyak yang menggunakannya pada saat ini. Tidak seperti stetoskop akustik yang tidak memerlukan daya, stetoskop ini memerlukan daya dari batu baterai untuk menghasilkan gelombang suara yang lebih jelas. Stetoskop ini juga bisa menghilangkan suara yang lain sehingga yang terdengar pada earpiece merupakan suara dari organ tubuh yang ingin Anda dengar. Stetoskop dengan jenis ini sering berguna untuk mendiagnosa masalah kesehatan yang ada di jantung ataupun bagian paru-paru.
3. Stetoskop Anak-Anak
Terlihat seperti stetoskop pada umumnya, namun jenis stetoskop anak memiliki perbedaan seperti memakai warna dan ukuran diafragma yang lebih kecil dari pada dengan stetoskop pada umumnya. Ukuran untuk diafragma lebih kecil daripada umumnya dengan tujuan agar penempatan di bagian tubuh yang ingin Anda dengar seperti pada jantung dapat lebih jelas dan akurat. Pemberian warna yang lucu dan colorful juga membuat stetoskop ini tampak seperti mainanan sehingga anak-anak tidak akan takut ketika dokter hendak memeriksa mereka.
4. Stetoskop Bayi Baru Lahir
Stetoskop ini memiliki ukuran diafragma paling kecil daripada dengan jenis stetoskop lainnya, kira-kira hanya berukuran 2 cm. Karena bayi yang baru saja lahir memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil, maka stetoskop ini dapat mendengar dengan jelas suara organ sang bayi tanpa tercampur dengan suara dari luar. Stetoskop ini juga terbuat dari bahan non-lateks untuk menghindari reaksi alergi dan sensasi dingin ketika diafragma yang terbuat dari besi tersebut memeriksanya pada dada bayi yang baru saja lahir.
5. Stetoskop Bayi
Dan yang terakhir ini merupakan stetoskop yang juga khusus untuk digunakan bayi dengan usia lebih dari 3 bulan. Apabila diafragma pada stetoskop bayi baru lahir berukuran 2 cm, maka bagian stetoskop bayi yang paling ujung ini memiliki ukuran 2,6 cm. Sama seperti stetoskop sebelumnya, bagian ujung dari stetoskop ini juga menggunakan bahan non-lateks dengan tujuan agar bayi terhindar dari alergi.
Selain dari 5 jenis stetoskop yang umum digunakan ini, masih ada jenis lainnya seperti stetoskop dengan earpiece ganda dengan satu bagian tubing. Umumnya stetoskop yang bisa digunakan oleh dua orang dalam waktu bersamaan ini khusus untuk mahasiswa kedokteran yang sedang belajar. Berbagai macam pilihan stetoskop dengan merek yang berbeda dapat anda temukan di PT Cipta Medika, anda dapat memilih stetoskop sesuai dengan kebutuhan anda.