Tes kadar gula darah merupakan salah satu tes yang sangat Anda perlukan terutama untuk penderita diabetes. Untuk memantau dan mengontrol tinggi rendahnya kadar gula darah. Pemeriksaan kadar gula darah rutin memang terutama untuk penderita diabetes. Namun meskipun begitu ada baiknya apabila anda tetap melakukan tes kadar gula darah meskipun anda tidak mengindap penyakit gula ini.
Terdapat banyak kasus orang yang tidak menyadari apabila sendirinya memiliki kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia. Hal ini karena gejala dari kadar gula darah tinggi. Seperti penglihatan kabur, tubuh lemas, sering haus dan buang air kecil, tidak selalu terlihat pada setiap orang.
Jenis Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Banyak orang yang mengabaikan gejala-gejala penyakit gula darah yang ternyata sudah muncul. Maka dari itu penting untuk melakukan tes kadar gula darah agar tidak terjadi komplikasi yang lebih parah dan dapat segera mendapatkan perawatan. Ada beberapa jenis dari tes gula darah yang dapat anda lakukan.
1. Tes Gula Darah Sewaktu (GDS)
Tes gula darah sewaktu ini dapat Anda lakukan kapan saja. Anda tidak perlu mengatur kapan dan apa makanan yang anda terakhir makan ataupun minuman yang anda minum. Pemeriksaan kadar gula darah ini umumnya dapat secara rutin melakukannya. Terutama untuk orang dengan gejala penyakit gula darah, seperti sering haus dan sering buang air kecil.
Tes ini umumnya Anda lakukan untuk pemeriksaan kesehatan secara umum dan bukan untuk mendiagnogsa suatu penyakit. Hasil normal gula darah dari tes ini berada pada angka di bawah 200 mg/dL. Jika hasil tes anda lebih dari ini maka anda perlu berhati-hati karena mungkin saja anda mengindap penyakit kadar gula darah. Ada baiknya jika anda melakukan pemeriksaan lanjutan ketika hasil di atas normal.
2. Tes Gula Darah Puasa
Untuk pemeriksaan kadar gula darah ini anda perlu untuk puasa tidak makan ataupun minum minuman selain dari air putih. Anda perlu untuk puasa kurang lebih selama 8 jam sebelum pemeriksaan, maka dari itu umumnya pemeriksaan ini sebaiknya Anda lakukan pada pagi hari sehingga anda tidak perlu melakukan puasa pada siang hari.
Karena kondisi tubuh tidak terpengaruhi oleh makanan yang Anda konsumsi terakhir, maka hasil dari tes ini lebih akurat. Umumnya pemeriksaan tes gula darah ini oleh pasien dengan gejala penyakit gula darah untuk mengetahui apakah terkena penyakit tersebut atau tidak.
3. Postprandial Blood Gluose Test
Pemeriksaan ini biasanya 2 jam setelah makan, sesudah anda terlebih dahulu puasa sebelumnya. Pada saat jeda setelah makan tersebut, kadar gula akan naik dan hormon insulin akan membuat kadar gula darah kembali ke batas normal. Maka dari itu umumnya pemeriksaan kadar gula darah ini melakukannya bersamaan dengan pemeriksaan gula darah puasa. Apabila hasil dari tes masih tetap tinggi setelah 2 jam makan, maka bisa saja merupakan gangguan metabolism gula darah.
4. Oral Glucose Tolerance Test (OGTT)
OGTT biasanya sekitar 2 jam setelah anda mengonsumsi cairan glukosa dari petugas kesehatan sebanyak 75 gram dan juga sudah puasa selama 8 jam. Pengambilan sample dari tes ini biasanya melakukannya 2 kali, yaitu pada 1 jam pertama setelah minum cairan glukosa, dan 2 jam kemuia setelah meminum cairan yang kedua. Meskipun biaya cek gula darah ini relatif lebih mahal, namun hasil yang ada akan jauh lebih akurat.
5. Tes Hemogoblin A1c
Pemeriksaan kadar gula darah ini umumnya pada wanita hamil atau orang dengan variasi hemoglobin dan bukan untuk mendiagnosis penyakit gula darah yag tinggi. Tes ini Anda lakukan untuk mengetahui rata-rata dari kadar gula darah 2 hingga 3 bulan terakhir dengan mengukur persentase dari gula darah yang melekat pada hemogoblin.
Untuk penderita diabetes yang perlu untuk melakukan test secara berkala akan sangat repot jika anda harus selalu pergi ke dokter hanya untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah,lebih baik jika anda membeli alat tes glukometer di PT Cipta Medika untuk mengontrol gula darah secara mandiri dirumah.
